Motherboard merupakan komponen terbesar dalam system kerja komputer. Dalam prinsip kerjanya komputer menerima input data dan mengeluarkan output berupa tampilan dari monitor dan suara dari speaker. Apabila terjadi kerusakan pada system mainboard perlu diadakan diagnaosa awal penyebab masalah sehingga dapat diketahui masalah yang terjadi. Untuk melakukan diagnosa kita dapat melakukan hal sebagai berikut :
•Mengecek kabel sambung power supply utama dan kabel tegangan DC
•Mengecek kabel sambungan keyboard dan mouse seta monitor
•Mengecek konfigurasi system CMOS
•Mengecek semua daughterboard atau card yang terpasang pada slot I/O
•Mengecek sambungan saklar reset
•Mengecek posisi kunci keyboard
•Mengecek semua IC yang terpasang pada mainboard
•Cek disket boot di drive A
Setelah pengecekan dilakukan, hidupakan saklar power dan cari kesalahan post. Dari pesan tersebut dapat di Identifikasi dan kemudian dapat dilakukan perbaikan. Ketika post tidak dapat berjalan, maka masalah yang terjadi pada mainboard dan rangkaian di dalamnya. Ada beberapa langkah / cara untuk menangani apabila terjadi trouble shooting mainboard antara lain sebagai berikut:
•Repair or Replace
Keputusan untuk mereparasi sangat ditentukan oleh tingkat kerusakan yang terjadi pada sebuah motherboard. Sementara, langkah penggantian sangat tergantung oleh tingkat daya dukung teknologi motherboard ataupun kemampuan ekonomi masing-masing pribadi dalam membelanjakan barang-barang komputer. Masalahnya adalah bagaimana seandainya motherboard itu masih terhitung baru, sementara kita tidak mampu mendeteksi kerusakan atau menentukan jalan keluarnya ? ikutilah terlebih dulu langkah kedua sebelum memutuskan untuk membeli yang baru.
•Back to Basics !
•Periksa semua konektor. Tentu saja, langkah ini diperlukan untuk memastikan bahwa tidak ada satu konektor pun yang terlepas atau tidak tertancap dengan benar.
•Periksa semua komponen yang melekat. Ini penting untuk memdeteksi, apakah pemasangan prosesor, RAM, VGA Card sudah benar atau belum. Juga untuk memastikan bahwa secara fisik IC-IC di dalam motherboard tidak mengalami kerusakan atau terlepas.
•Periksa sumber listrik yang masuk melalui power suplay. Untuk memastikannya, periksa dulu suplai listrik dari jala listrik, lalu periksalah output listrik pada kabel-kabel power suplay dengan menggunakan multimeter. Pastikan bahwa output tiap kabel sudah sesuai dengan yang direkomendasikan pada buku manual.
•Periksa, adakah barang-barang asing yang menggangu jalur motherboard. Kabel, sekrup, kotoran, juga debu bisa mempengaruhi nafas kehidupan motherboard. Gangguan semacam ini, selain membuat lalu lintas data terganggu, bila posisinya strategis bisa menimbulkan hubungan pendek atau konslet.
•Periksa jumper-jumper, DIP switch, atau pin-pin pengatur setiap fitur dengan teliti dan benar. Pastikan bahwa kita mengacu pada buku manual dan jangan menggunakan ilmu hafalan. Setting yang salah bisa membuat motherboard tak mau hidup.
•Periksa bagian-bagian motherboard yang melekat pada casing. Hubungan pendek akibat penguncian tanpa isolator antara casing, sekrup pengunci dengan motherboard akan membuat listrik terhenti setiap kali tombol power ditekan.
Setelah pengecekan dilakukan maka sebaiknya dilakukan perbaikan agar PC dapat di fungsikan kembali. Apabila terjadi kerusakan pada bagian Mainboard usahakan dilakukan diperbaiki dahulu dan apabila komponen tersebut sudah tidak dapat digunakan baru dilakukan penggantian komponen yang baru. Penggantian komponen harus disesuaikan dengan kapasitas yang ditentukan dan harus sesuai dengan standart yang telah diberikan.
Kasus:
Permasalahan umum yang sering terjadi pada motherboard.
Solusi:
Ada beberapa hal yang harus dicek dan diper-hatikan, yaitu sebagai berikut:
•Apakah semua peralatan yang terpasang pada motherboard sudah bekerja dengan masksimal atau belum, Komponen tersebut meliputi: motherboard, processor, memory, VGA Card, dan drive. Jika ada salah satu yang tidak terpasang dengan benar, maka sistem tidak akan bekerja dengan baik. Apakah semua kabel konektor sudah dihubungkan ke masing-masing komponen.
•Coba lepaskan segala komponen satu demi satu untuk mengetahui kesalahan yang terjadi.
•Apakah pengaturan jumper sudah benar atau belum? Anda harus mengatur jumper untuk berbagai tipe perangkat keras yang terpasang, misalny jumper untuk processor. Jumper tersebut akan terkait dengan tipe, kecepatan, voltage, kecepatan bus, dan lain-lain.
•Jika merasa tidak yakin dalam mengatur sebuah BIOS, aturlah dalam kondisi normal atau default.
•Apakah bentuk motherboard masih bagus ataukah ada yang cacat? Apakah ada kaki atau pin yang ada di motherbaord dalam keadaan patah atau tidak?
•Apakah power supply yang dipasang mempunyai daya yang cukup atau tidak? Jika menambah beberapa komponen perangkat keras yang baru ke komputer, apakah daya power supply yang ada sanggup memenuhi kebutuhan tersebut atau tidak? Daya power supply yang standar adalah berkisar 230 atau 250 watt.
Kasus:
Motherboard pecah atau rusak.
Solusi:
Kalau menghadapi kondisi tersebut, maka mau tidak mau harus membeli motherbaord yang baru. Tidak dapat memperbaiki motherboard yang rusak tersebut dan setelah membeli motherboard yang baru, berhati-hatilah dalam memasang suatu card ke motherboard.
Kasus:
Terdapai pin yang bengkok pada motherboard.
Solusi:
Kalau menjumpai pin yang bengkok pada motherboard, berhati-hatilah untuk meluruskan kembali pin tersebut dan pastikan kabel power yang terpasang ke listrik sudah dimatikan dan dicopot. Jika pin tersebut sampai patah, maka tidak bisa berbuat apa-apa dan harus membeli motherbaord yang baru.
Kasus:
Bagaimana bisa mendapatkan driver chipset untuk motherboard yang dimiliki.
Solusi:
Download driver tersebut pada situs yang tersedia. Biasanya pembuat atau manufaktur dari perangkat keras menyediakan situs yang berisi driver update yang bisa didownload kapan saja. Update driver ini mempunyai fungsi yang sangat vital bagi kinerja suatu perangkat keras.
Trouble Shooting Pada Motherboard
23.16 |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar